Rabu, 08 November 2006

oleh-oleh lebaran

Untuk saudara-saudara seiman,
Selamat idul Fitri!
Minal aidin wal faidzin,

mohon maaf lahir dan bathin…
Hee…kata-kata di atas terbilang terlambat ya, kalau baru gue publish sekarang?
Mengingat sekarang sudah dua minggu berlalu sejak hari lebaran.
Yah…tentunya ada cerita, di balik semua ini (kapan sih gue nggak punya cerita ;) ).

Sudah beberapa tahun terakhir ini gue udah nggak punya agenda ‘mudik’ saat lebaran.
Lha, udah nggak ada yang di-mudik-in…
Maka, silaturahmi keluarga pun hanya berlangsung di kota tempat tinggal saat ini : Jakarta dan Bandung. Ditambah satu agenda kecil berkunjung ke suatu tempat lain…

21-22 Oktober 2006Kami sekeluarga (bokap, nyokap, gue, ade gue, ade gue lagi) berkunjung ke daerah pantai Pangandaran yang baru terkena tsunami baru-baru ini.
Perjalanan Bandung-Pangandaran yang normal waktu tempuhnya 4jam kami tempuh selama 9 jam! Yah maklumlah, kan berjalan seiring seirama dengan para pemudik…Sebagai pengemudi, dibutuhkan ekstra kesabaran untuk menghadapi macetnya lalu lintas dan bawelnya para penumpang. Fiuhh.
Di Pangandaran, gue takjub melihat daerah sepanjang pantai. Masih inget banget gue gimana pemandangan Pangandaran yang gue liat 2 tahun yang lalu. Dibandingin dengan sekarang, bedanya banget bangetttt…. /:)

Pantai Pangandaran yang dulunya selalu penuh manusia, kios-kios berjejalan, sampah bertebaran dimana-mana, sekarang jadi bersiiiiiiiiiiiiih sekali. Subhanallah…gue masi inget dulu waktu ngadain aksi bersih pantai di sana, yang sampe rada2 frustasi saking kotornya itu pantai…dan semua itu sekarang lenyap hanya dengan satu terjangan gelombang laut… ^:)^
Trus, prihatin sekali rasanya waktu berkunjung ke kamp penampungan para korban bencana. Sudah hampir 4 bulan setelah bencana, tapi mereka semua masih hidup darurat di sana. Walaupun jumlah pengungsi di sana jauh lebih sedikit daripada para pengungsi di Aceh, mereka kelihatan jauh lebih sengsara. Sepertinya nggak banyak yang memperhatikan mereka selama ini. Kalo waktu di Aceh gue liat mobil-mobil raksasanya NGO-NGO berseliweran dimana-mana, di Pangandaran gue nggak ngeliat satu pun tanda-tanda ada NGO. Kenapa begitu ya? :-?
Perjalanan pulang dari Pangandaran yang diharapkan akan lebih mulus daripada waktu perginya ternyata melenceng jauh dari harapan. Sempet selama tiga jam kami berkendara dengan kecepatan 10 meter per 10 menit. Stres abiss. :((

23 Oktober 2006
Setelah menginap semalam di rumah Bandung, kami sekeluarga kembali ke Jakarta. Nah, kali ini perjalanan penuh derita sebelumnya terbayarkan dengan puas. Jalanan Bandung-Jakarta kosong melompong! Gue pun meluncur dengan penuh sukacita, Bandung-Jakarta ditempuh hanya dalam waktu 1 JAM! Huehehehheee…Dan eh, ini gue mengemudi dengan baik loh. Everthin’s under control. Malah kadang-kadang bokap bilang masih kurang kenceng….:-j
Sampe rumah Jakarta, ceritanya mau kerja bakti bersih-bersih seisi rumah. Tapi entah kenapa badan gue menolak ikut. Pusing luar biasa. Trus gue tidur, tp dengan sindiran-sindiran tiada henti dari nyokap (nyetir 1 jam aja istirahatnya 5 jam…) Hiks.
24 Oktober 2006Lebaran! Ngikut kepala keluarga, gue berlebaran di tgl 24 Oktober. Ini pertama kalinya kami sekeluarga jadi host untuk keluarga bokap. Keliatannya kerjaannya sepele, tapi maaak….capenya ampun-ampunan.
Di sore hari smua orang tepar, maka kita pun membatalkan semua rencana berkunjung ke rumah keluarga yang lain yang ada di Jakarta jg. :(

25 Oktober 2006Akhirnya, hari ini menjadi hari berkeliling ke rumah eyang-eyang. Agenda ini selalu jadi agenda favorit gue n ade gue tiap tahun. Soalnya, tiap berkunjung ke rumah saudara-saudara kita ini, pasti tak akan pulang dengan tangan eh kepala kosong. Oleh-oleh cerita selalu ada.
Di rumah eyang ketiga, gue pusing-pusing lagi. Gue terus-terusan bersandar di sofa. Tiap disuruh berdiri rasanya pengen nangis. Sakit banget. Eyang gue negur gue soal menjaga kesehatan. Dan satu kalimatnya yang gue inget banget, “Ati-ati lho. Kalo pusing dibawa tidur nggak ilang, berarti ada yang nggak beres,” [-X
Waktu itu gue nggak terlalu serius nanggepin kata-kata itu. Yang gue yakini, anemi dan darah rendah gue kambuh. Itulah yang nggak beres, jadi seharusnya pasti ‘terbayar’ dalam beberapa hari.

26 Oktober 2006
Setelah sekali lagi berkunjung ke rumah eyang gue yang lain, kami berlima pulang ke Bandung. Gue masih ngerasa nggak fit, tapi kok rasanya gue merasa terhina ya kalo bokap yang nyetir. Cara berpikir gue begini : kalo nanti sampe rumah gue nggak enak badan lagi, pasti gue nggak bias ngapa-ngapain. Kalo gue nyetir, at least I’ve made myself useful Jadi, kembalilah gue menyetir.
Sore harinya, habis makan gue langsung pingsan sampe pagi.

27 Oktober 2006Gue bangun dengan segar bugar. Tapi di siang hari pusing-pusing lagi. Bokap, nyokap, n ade bungsu gue pulang ke Jakarta. Malam harinya demam lagi. Perut sakit.
28 Oktober 2006Periksa darah. Hasilnya belum mmberi kepastian yg jelas, tapi nyokap curiga gue kena typhoid. Gue nggak boleh jalan-jalan. Disuruh bedrest. :(
29 Oktober 2006Badan makin nggak enak. Gue menderita kalo diajak ngomong atw mikir. Banyak sms tak terbalas, telepon tak tertanggapi dengan baik. Maafkan yaa…
Oya si ade bungsu kembali datang demi diriku…huk huk jadi terharu. Ade cowo yg satu ini bener2 tiada duanya deh. He took care of me very well. Masi abg tapi masakannya enak sekali looh….nyam nyam… =

30 Oktober 2006Periksa darah lagi. Hb yang tadinya uda rendah, turun lagi. Dan gue makin menderita… Malemnya, ayahbunda datang kembali. Kami tidur bertiga sekamar, dengan gue yang nggak bisa tidur semaleman karena demam. (:
31 Oktober 2006
Nyokap bawa gue ke temennya yang praktek di RS Advent Bandung. Eh abis itu nggak boleh pulang lagi. Langsung opname.

Setelah itu gue kemping 6 hari di rumah sakit, menghabiskan 17 botol infus dan 1,5 tabung oksigen. Dan sakit apakah gue? Hehehe…agak-agak rakus, gue ambil paket Demam Berdarah dan Typhus sekaligus. :P

Sekarang ini gue sedang dalam masa pemulihan. Masih tidak boleh banyak berdiri, berjalan, dan bekerja. Masih banyak makanan pantangan. Masih banyak obat yang harus diminum pada jam-jam tertentu. Sampai kapan ya? :-S Yah…doakan saja lah ya.

Nah, itu oleh-oleh gue dari lebaran taun ini. Rencana kegiatan pengisi sisa liburan gue yang udah dari kapantau disusun gagal total. Sebagai gantinya, gue diberi kesempatan untuk menghabiskan sisa liburan dengan mempelajari bagaimana berdamai dengan rasa sakit….:-<

Tidak ada komentar: