Sabtu, 01 September 2012

Jenis Buku Tata Bahasa


Ada begitu banyak wawasan baru yang saya dapatkan dari perkuliahan saya di program studi linguistik. Sebagai mahasiswa magister yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sarjana yang 'nyambung', perasaan saya berada di antara rendah diri dan amat sangat antusias. Saya pun ingin berbagi banyak hal baru yang saya dapatkan itu. Masalahnya, saya tak tahu harus mulai darimana! Tapi daripada terus berbingung-bingung sendiri dan akhirnya tak jadi-jadi berbagi, saya putuskan untuk tak terlalu ambil pusing soal si urutan (yang seharusnya diceritakan terlebih dahulu). Dari mana pun, jadilah. Harap maklum, semoga saja hal ini tak menularkan kebingungan saya pada siapapun :D
Kali ini saya ingin berbagi secuil tentang buku tata bahasa. Dari salah satu mata kuliah yang saya ambil semester lalu, saya memahami bahwa ternyata ada dua jenis buku tata bahasa (untuk bahasa apapun) yang beredar di toko-toko buku. Buku-buku tersebut dibedakan dari tujuan penulisannya. 
Buku tata bahasa yang bersifat deskriptif bertujuan untuk memaparkan sistem kaidah yang terpola dalam benak para penutur suatu bahasa. Dengan kata lain, tata bahasa ini bertujuan untuk mensistemkan struktur bahasa berdasarkan data empiris yang diperoleh dari para penutur suatu bahasa. Sementara itu, penulisan buku tata bahasa yang bersifat pedagogis bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah penguasaan siswa atas sistem kaidah dalam suatu bahasa dalam rangka pengembangan kemampuannya untuk memahami dan menggunakan bahasa tersebut. Dalam buku-buku tata bahasa jenis ini, penerapan kaidah-kaidah bahasa dalam ragam baku atau standar lebih diutamakan dan variasi bahasa umumnya tidak diajarkan untuk menghindari kebingungan siswa. 
Salah satu contoh buku tata bahasa yang bersifat deskriptif (dan sudah saya baca) adalah Tense karya Bernard Comrie. Salah satu hal yang dipaparkan Comrie dalam buku ini adalah teori bahwa urusan kala hanya sebatas hubungan peristiwa yang dinyatakan terhadap saat ujaran. Bahkan, apakah pernyataan peristiwa yang baru (mungkin) akan terjadi setelah ujaran dinyatakannya sebagai hal yang masih terbuka untuk didiskusikan lebih lanjut. Karena itulah, buku ini digunakan oleh para mahasiswa atau peneliti linguistik sebagai dasar untuk mempelajari dan meneliti lebih lanjut sistem kala pada suatu bahasa sebagai bagian dari tata bahasa itu sendiri.
Sementara itu, contoh buku tata bahasa yang bersifat pedagogis (dan kebetulan ada di rak buku saya) adalah Fundamentals of English Grammar karya Betty Schrampfer Azar. Buku ini hanya memaparkan kaidah-kaidah yang terdapat dalam tata bahasa Inggris, termasuk di antaranya pemakaian ujaran terkait dengan sistem kala dan aspek dalam bahasa Inggris. Seluruh kaidah tersebut bersifat baku dan menegaskan mana yang benar dan mana yang salah. Pembaca buku diajak untuk mengikuti kaidah tersebut, bukan untuk mendebatnya. Karena itulah, buku ini hanya digunakan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pengajaran bahasa Inggris, yaitu guru dan siswa yang ingin menguasai bahasa Inggris. 
Nah, apakah saya berhasil membuat Anda bingung? :D


yang sedang penasaran terhadap ilmu bahasa,
- H e i D Y -

Tidak ada komentar: