Ada begitu banyak wawasan baru yang saya dapatkan dari perkuliahan saya di program studi linguistik. Sebagai mahasiswa magister yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sarjana yang 'nyambung', perasaan saya berada di antara rendah diri dan amat sangat antusias. Saya pun ingin berbagi banyak hal baru yang saya dapatkan itu. Masalahnya, saya tak tahu harus mulai darimana! Tapi daripada terus berbingung-bingung sendiri dan akhirnya tak jadi-jadi berbagi, saya putuskan untuk tak terlalu ambil pusing soal si urutan (yang seharusnya diceritakan terlebih dahulu). Dari mana pun, jadilah. Harap maklum, semoga saja hal ini tak menularkan kebingungan saya pada siapapun :D
Kali ini saya ingin berbagi secuil tentang buku tata bahasa. Dari salah satu mata kuliah yang saya ambil semester lalu, saya memahami bahwa ternyata ada dua jenis buku tata bahasa (untuk bahasa apapun) yang beredar di toko-toko buku. Buku-buku tersebut dibedakan dari tujuan penulisannya.
Buku tata bahasa yang bersifat deskriptif
bertujuan untuk memaparkan sistem kaidah yang terpola dalam benak para penutur
suatu bahasa. Dengan kata lain, tata bahasa ini bertujuan untuk
mensistemkan struktur bahasa berdasarkan data empiris yang diperoleh dari para
penutur suatu bahasa. Sementara itu, penulisan buku tata bahasa yang
bersifat pedagogis bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah penguasaan siswa
atas sistem kaidah dalam suatu bahasa dalam rangka pengembangan kemampuannya untuk
memahami dan menggunakan bahasa tersebut. Dalam buku-buku tata bahasa jenis
ini, penerapan kaidah-kaidah bahasa dalam ragam baku atau standar lebih
diutamakan dan variasi bahasa umumnya tidak diajarkan untuk menghindari
kebingungan siswa.
Salah
satu contoh buku tata bahasa yang bersifat deskriptif (dan sudah saya baca) adalah Tense karya Bernard Comrie. Salah satu hal yang dipaparkan Comrie dalam buku ini adalah teori
bahwa urusan kala hanya sebatas hubungan peristiwa yang dinyatakan terhadap
saat ujaran. Bahkan, apakah pernyataan peristiwa yang baru (mungkin) akan
terjadi setelah ujaran dinyatakannya sebagai hal yang masih terbuka untuk
didiskusikan lebih lanjut. Karena itulah, buku ini digunakan oleh para
mahasiswa atau peneliti linguistik sebagai dasar untuk mempelajari dan meneliti
lebih lanjut sistem kala pada suatu bahasa sebagai bagian dari tata bahasa itu
sendiri.
Sementara itu, contoh buku tata bahasa yang bersifat pedagogis (dan kebetulan ada di rak buku saya) adalah Fundamentals of English Grammar karya Betty Schrampfer Azar. Buku
ini hanya memaparkan kaidah-kaidah yang terdapat dalam tata bahasa
Inggris, termasuk di antaranya pemakaian ujaran terkait dengan sistem kala dan
aspek dalam bahasa Inggris. Seluruh kaidah tersebut bersifat baku dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang salah. Pembaca buku diajak untuk
mengikuti kaidah tersebut, bukan untuk mendebatnya. Karena itulah, buku ini
hanya digunakan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pengajaran bahasa Inggris,
yaitu guru dan siswa yang ingin menguasai bahasa Inggris.
Nah, apakah saya berhasil membuat Anda bingung? :D
yang sedang penasaran terhadap ilmu bahasa,
- H e i D Y -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar