Rabu, 08 Oktober 2008

aku INGIN...

Detak jantung ini seperti masih belum bisa mengerem larinya.
Membuat ruang rongga dada seolah begitu sempit, sesak....

Ya Tuhan, tolong....
Aku ingin lakukan ini.
Aku ingin lakukan itu.
Aku ingin lakukan semua.

Dan demi semua yang kuingin lakukan...
Benarkah mungkin, satu kepala yang kecil ini cukup?
Benarkah mungkin, dua tangan ini cukup?
Benarkah mungkin, dua kaki ini cukup?
Benarkah mungkin, dua puluh empat jam sehari ini cukup?
Dan benarkah mungkin, jatah umur yang Kau gariskan untukku secara rahasia itu cukup?

Ah, mata yang biasanya mudah sekali basah ini pun ikut bertingkah aneh.
Jangan-jangan, stock airnya sudah habis?
Sepertinya ia hanya mengalah, demi hati yang sudah lebih dulu menjerit dan menangis frustasi di dalam sana.
Bukannya ia tak setiakawan, solider, ikut merasakan kepedihan itu.
Hanya saja ia malu, tak yakin air matanya yang biasa sanggup mewakili suara sang hati..

Rasanya aku ingin menyuruh detak jantung ini berhenti berlari.
Tentu tak bisa, dan kalau pun entah bagaimana bisa...ampun...sungguh aku takut, Tuhan.

Tapi hati ini, yang terus berteriak menangis luapkan emosi...
Dan otak ini, yang seolah hampir meledak karena ruang mungilnya tak sanggup menampung semua hasil kerjanya yang terus menggandakan diri..
Mungkinkah semua berhenti sejenak...
Dan memulai semuanya dari nol lagi?

Mengutip kata salah seorang sahabat yang pernah membuatku tergelak sampai setengah menangis : ”hidup adalah setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan”

Aaaah.
Andai hubunganku dengan semua manusia di dunia ini sesederhana cerita dalam iklan Pertamina ”mulai dari nol lagi” (SUNGGUH AKU INGIN!!!!).
What a beautiful life...

Tidak ada komentar: