Kamis, 09 Oktober 2008

tentang satu pabrik rahasia

Aww, kepala saya panas...

Terjebak dalam rutinitas sehari-hari sepertinya membuat otak saya ini belakangan ini jadi agak malas 'bekerja keras'. Dan dua hari ini, terlepas dari betapa minimnya pencapaian nyata saya dalam berbagai hal, jauh di dalam sana otak saya bernyanyi dan menari dengan riang gembira, "akhirnyaa, kami eksis kembali..lalalalilili.."

Oh ya, tentu pekerjaan saya sehari-hari bukannya tidak membutuhkan otak juga.
Hanya saja saya membicarakan 'folder-folder' yang berbeda di dalam sana.
Ya, seperti juga kamu, kamu, dan kamu, saya juga punya banyak folder di kepala saya yang kecil ini lho.

Folder-folder di lingkar paling luar, menyimpan apa-apa yang harus saya lakukan setiap hari a.k.a ru-ti-ni-tas. Kemudian di baris lingkar berikutnya, menyimpan apa-apa yang telah dan akan saya lakukan (sejarah dan rencana). Kemudian di lingkar berikutnya lagi, ada pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban yang bisa hilir-mudik dengan cepat (contoh berdasarkan pekerjaan saat ini: permen jenis apa yang paling banyak dimakan orang?) Kemudian di lingkar berikutnya lagi yang merupakan ruang terdalam, barulah ada pabrik rahasia saya.

Pabrik ini sejak dulu aktif sekali.

Waktu saya masih berumur 6 tahun, pabrik ini sudah rajin sekali mengolah bahan-bahan pertanyaan seperti "Seberapa jauh langit di atas saya itu? Apakah di atasnya ada langit lagi? Ada berapa lapis langit sebetulnya? Atau adakah dunia lain dengan langit yang berbeda? Atau dunia saya sekarang ini, bagian dari dunia yang lebih besar? Seperti apa sebetulnya seluruh ciptaan Tuhan itu? Apakah Tuhan seperti saya kalau saya sedang bermain kota-kotaan? Berarti kita seperti Tuhan? Ah, ya..sebelum saya ada di dunia ini, kita ini siapa ya? Kalau Tuhan sudah ada dari dulu, saya dimana? Lalu setelah mati nanti, saya kemana? Apakah 'aku' yang ada di tubuh ini bisa berpindah ke benda lain? Kalau bisa begitu, apakah rasanya tetap 'aku'?"

Itu sejarah aktifitas pabrik rahasia saya yang paling kuno yang saya ingat.
Sebetulnya awalnya sih saya tidak mau membuatnya menjadi pabrik rahasia. Tapi karna teman-teman sebaya bingung dan takut setiap saya membicarakan kegiatan pabrik tersebut pada mereka sementara saya sama sekali tidak benci berteman, maka sejak itu saya selalu merahasiakannya.

Berbeda dengan yang ada dalam lingkar sebelumnya, pertanyaan-pertanyaan yang muncul di pabrik rahasia ini tidak mungkin hilir mudik dengan cepat. Yang ada: melayang-layang, kemudian mengendap. Lupakan hitungan hari. Bisa berbulan-bulan, atau malah bertahun-tahun. Belum terjawab satu, seribu lainnya sudah lahir. Kasihan pabrik rahasia saya, jadi sering overload!

Seiring dengan pertambahan usia, aktifitas pabrik saya makin aktif dan yang diolah pun makin bermacam-macam. Saya suka sekali membaca buku, tapi karna semasa saya sekolah dulu Papa saya masih percaya bahwa "sebaik-baiknya anak sekolah adalah anak yang membaca buku sekolah saja" (jangankan buku cerita tanpa gambar yang saya harus curi-curi menabung untuk membelinya, saya bahkan harus curi-curi kesempatan untuk melahap habis semua buku psikologi Mama sampai saya lulus SMP), maka kebanyakan bahan mentah untuk olahan pabrik rahasia saya datang secara misterius...entah dari mana.

Jadilah ketika bertahun-tahun kemudian saya membaca buku dengan 'kandungan' serupa, saya takjub : Wah! Ternyata bukan hanya saya di dunia ini yang memikirkan semua ini..
(Ha! Oh Heidy, you're so full of yourself!)

Masa SMA, semua teman mengalami masa pergolakan pikir dan rasa yang hebat. Banyak teman saya yang tiba-tiba puitis dan menjadi penyair yang sangat produktif. Lainnya senang berdebat tentang berbagai hal, berlarut-larut..menanti orgasme yang tak kunjung datang. Sementara saya, sibuk mengejar ketertinggalan pubertas (saat semua orang sudah melewatinya), dan...berusaha menjadi siswa SMU yang -setidaknya- tidak terlalu terbelakang.

Memasuki kampus, terlepas dari shock karna merasa SALAH BESAR dalam memilih jurusan (yang ternyata amat sangat bersahabat dengan jurusan fisika murni, sementara selama 3 tahun di SMU saya nyaris tidak mengerti apa-apa tentang fisika)...saya menemukan satu surga dunia: sebuah unit kegiatan mahasiswa yang berpuluh tahun sebelumnya juga mewadahi aktifitas Papa saya selama menjadi mahasiswa. Menemukan tempat ini, para pekerja dalam pabrik rahasia saya berbahagia sungguh!

Walaupun entah kenapa saya tetap tidak bisa terlalu jujur membuka kedok pabrik saya seluas-luasnya, tapi saya menerima banyak sekali bahan baku siap olah. Bahkan, saya sering melihat banyak pabrik yang 'open house', mengundang siapapun untuk melihat proses yang mereka lakukan. Saling tukar ilmu untuk produksi, banyak sekali terjadi di sana. Oh ya...beberapa kali saya juga melakukannya. Hanya sambil canggung, karna belasan tahun terbiasa merahasiakan semuanya serapat mungkin.

Dan pernah suatu kali saya ketakutan, karna mendapati betapa giat dan makin rumitnya proses yang terjadi dalam pabrik saya. Dan saya bahkan tak peduli, betapa mungkin ada orang lain yang mengalami ini juga, SAMA PERSIS atau LEBIH PARAH (kondisi yang tidak berbeda dengan orang lain! Seharusnya saya senang kan, karna sejak lahir jarang-jarang saya mendapatkannya). Saya betul-betul takut. Saya hanya ingin melangkahkan kaki saya kemanapun, dan rasanya pabrik yang makin canggih hanya akan membuat kaki saya terasa makin berat. Jadi saya lari meninggalkannya.

Tapi itu tidak lama. Tidak lama kemudian saya kembali, tapi dengan lebih siap dan dewasa. Bukan hanya kaki, tangan saya pun bisa bergerak ringan ke mana saja...tanpa terpengaruh apapun yang terjadi dalam pabrik saya. Saya bahagia.

Lebih lagi ketika bertemu dengan pasangan hidup yang mampu membuat pabrik rahasia saya 'merger' dengan pabrik miliknya. Dan seolah menjawab cita-cita saya sejak berumur 6 tahun dulu, saya mendengar suara Tuhan untuk saya, "kamu tidak, tidak pernah, dan tidak akan pernah sendiri." Subhanallah, Alhamdulilah, Allahuakbar.
Sungguh, saya betul-betul bahagia.

Ahh, kepala saya sudah mulai mendingin sekarang.
Oya..sejak 'merger', saya sekarang bersahabat dengan pola baru pabrik (bukan rahasia lagi) saya : kerja ringan-istirahat-kerja keras-hibernasi.
Semoga pola ini cukup sehat. Amiiin.

2 komentar:

Ratie mengatakan...

I know what you were talking about... Haha... Ini nulisnya abis pulang nganter gw itu yah? Hwehehehe...

Heidy Kaeni mengatakan...

hehehe
ya, kurang lebih begitulah say ;p