Senin, 02 Agustus 2021

Merawat Keberagaman

Siapa yang tidak tahu bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya? Tidak hanya kaya akan aneka sumber daya alam, negeri ini juga kaya akan beragam suku atau latar belakang penduduknya. Ini mungkin bukan hanya pengetahuan umum bagi bangsa kita, melainkan juga fakta unik yang sudah banyak diketahui warga dunia.

Namun, kupikir kenyataan itu masih sangat mungkin tidak disadari oleh  kalangan tertentu. Anak-anak, misalnya. Kemungkinan untuk tidak mengetahui fakta itu sangat besar terjadi pada anak yang tidak--atau belum, kuharap--berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda-beda. 

Itu menjadi salah satu alasan kami memilih jalur pendidikan homeschooling bagi anak-anak. Seperti yang telah kutulis sebelumnya di blog keluarga, aku sangat khawatir ketika melihat anak sulungku sempat tidak menganggap anak selain teman sekolahnya sebagai teman. Demi memperkaya pengalamannya berkawan dengan anak dari berbagai latar belakang, kami mengajaknya "bersekolah" di aneka jenis lingkungan. Aneka jenis lingkungan yang kumaksud di sini berkaitan bermacam-macam komunitas yang anggotanya heterogen dari sisi minat, usia, hingga latar belakang ras, agama, maupun kemampuan finansial.

Baik aku maupun suamiku memiliki pemikiran yang sama. Kalau dipikir-pikir, sepertinya ini pemikiran ini juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman kami semasa kecil. Kebetulan karena mengikuti Papa yang beberapa kali pindah bekerja, aku pernah mencicipi tinggal di beberapa kota yang berbeda di Indonesia: Bandung, Palangkaraya, Cimahi, Medan, dan Bekasi. Teman-temanku berasal dari beragam suku dan agama. Keluarga suamiku mungkin tidak se"rajin" itu berpindah-pindah, tetapi mereka juga hidup di tengah masyarakat yang heterogen di ibukota negeri ini. 

Memiliki teman dari aneka latar belakang bukan hal yang sepele. Pelajaran tentang toleransi, tenggang rasa, dan saling menghormati diperoleh secara alami dari situasi seperti ini. Tanpa ada yang menyuruh, anak akan paham bahwa tidak pantas dan tidak nyaman berkata buruk tentang suatu perbedaan yang dimiliki seorang teman. Berbekal keyakinan yang dipupuk sejak usia dini ini, terawatlah keberagaman yang harmonis di negeri kita ini.

Apa pentingnya merawat keberagaman? Sepertinya cocok kalau kita ambil contoh dari kata-kata salah satu atlet bulu tangkis yang berhasil memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo hari ini. Begini katanya.

Tanpa keharmonisan yang terpelihara dalam keberagaman di sekitarnya, mungkin kini masih belum tercatat sejarah baru dimenangkannya emas oleh tim ganda putri Indonesia di Olimpiade. Terima kasih, Greysia Polii. Terima kasih, Aprilia Rahayu. Kami sungguh bangga!

Merawat keberagaman tentu bukan tugas satu-dua keluarga atau pemerintah. Ini tugas kita semua sebagai bangsa Indonesia. Yuk, bulatkan tekad dan kobarkan semangat kita sebagai orang tua yang diamanahi generasi penerus bangsa. 


 


Tidak ada komentar: